March 2020

Men-challange Diri Keluar dari Zona Nyaman

Narasumber: Priscila Nadya Sangkan Priscila Nadya Sangkan, merasa bangga meskipun tidak masuk top 4, tapi tetap bangga bisa masuk top 20 dan mengalahkan ribuan peserta lainnya. Karena semua yang terpilih masuk top 20 adalah orang-orang yang terbaik. Ia menceritakan motivasinya mengikuti fully funded Comparative Study karena ingin men-challange diri sendiri untuk keluar dari zona nyaman, […]

Men-challange Diri Keluar dari Zona Nyaman Read More »

Takdir Tuhan yang Luar Biasa

Narasumber: Elis Lestari “Bukan karena merasa hebat mengalahkan ribuan teman-teman yang memiliki mimpi yang sama, tapi takdir luar biasa lah yang Allah berikan kepada saya.” Elis Lestari Elis Lestari, mahasiswa Universitas Perjuangan Tasikmalaya merasa bersyukur karena diberikan kesempatan yang orang lain tidak mudah dapatkan. “Bukan karena merasa hebat mengalahkan ribuan teman-teman yang memiliki mimpi yang

Takdir Tuhan yang Luar Biasa Read More »

Tertarik Mengembangkan Bisnis

Narasumber: Nadhifa Syafiya Syahriandy Peserta TOP 20 selanjutnya adalah Nadhifa Syafiya Syahriandy atau yang lebih akrab di sapa Fiya. Mahasiswa Universitas Padjadjaran ini menceritakan bagaimana perasaannya dapat masuk 20 besar dan mengikuti seleksi tahap 2 untuk memperebutkan TOP 4 guna mendapat fully funded dalam program Comparative Study 2020. “Rasanya masuk top 20 sangat kaget, karena

Tertarik Mengembangkan Bisnis Read More »

Langkah Menuju Agent of Change

Narasumber: Muhammad Refky Budiargo Masuk menjadi top 20 dalam seleksi fully funded Comparative Study 2020, bagi Muhammad Refky Budiargo menjadi suatu kebanggaan baginya karena awalnya tidak menyangka bisa bersaing dengan peserta-peserta hebat lainnya. Mahasiswa Universitas Brawijaya ini menceritakan motivasinya dalam mengikuti fully funded Comparative Study yaitu ingin berkontribusi lebih untuk mewujudkan arti agent of change

Langkah Menuju Agent of Change Read More »

Tak Menyangka Masuk 20 Besar

Narasumber: Fauziyyah Marwa Haniifah Fauziyyah Marwa Haniifah masih tidak menyangka kalau dirinya bisa masuk top 20 mengalahkan ribuan peserta. Motivasinya dalam mengikuti program Fully Funded Comparative Study ini karena ia belum pernah ke luar Indonesia, jadi dengan adanya program ini, ia berharap bisa belajar banyak di dalam kegiatannya. “Bisa dibilang mereka ini kan negara tetangga,

Tak Menyangka Masuk 20 Besar Read More »

Berawal dari Mencoba, Akhirnya Bisa Gratis ke Tiga Negara

Narasumber: I Made Bendesa Wirakusuma Sudah kita ketahui bersama bahwa Global Youth Action telah selesai menyelenggarakan seleksi tahap 2 program Fully Funded Batch II Comparative Study 2020 pada 8 Maret 2020 lalu yang bertempat di WU Hub Coworking Space, Jakarta. Salah satu peserta yang lolos adalah I Made Bendesa Wirakusuma. Mahasiswa Politeknik Negeri Bali ini

Berawal dari Mencoba, Akhirnya Bisa Gratis ke Tiga Negara Read More »

Ingin Buat Startup Sendiri

Narasumber: Jonathan Parhusip Jonathan Parhusip, tidak menyangka dan awalnya ia tidak terlalu berharap bisa top 20, namun saat mengetahui dirinya masuk top 20 ia sangat senang. Mahasiswa Universitas Lampung ini mengungkapkan motivasinya mengikuti fully funded Comparative Study karena tertarik dengan hal di bidang IT dan memiliki cita-cita untuk membuat startup sendiri. Menurutnya, IT dan bisnis

Ingin Buat Startup Sendiri Read More »

Anak Pedalaman Juga Bisa ke Luar Negeri

  Narasumber: Ahmadi Wijaya “Ingin melihat secara langsung bagaimana dunia dan bagaimana negara-negara orang di luar sana.” Menjadi motivasi untuk Adi mengejar mimpinya sampai ke luar negeri. Pastinya dengan dibarengi dengan belajar. Ahmadi Wijaya atau yang akrab disapa Adi lahir dari keluarga yang sederhana. Ia dibesarkan di Desa Bukit Sawit, Kalimantan Tengah. Setelah lulus SD,

Anak Pedalaman Juga Bisa ke Luar Negeri Read More »

Impian, Pemberi Tujuan Hidup

Narasumber: Saiful Ghozi Cerita inspiratif berikut datang dari Ghozi, mahasiswa aktif di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Mahasiswa Sastra Inggris ini ingin mengikuti program Comparative Study dari semester 2. Namun pada saat itu, orang tua tidak punya dana untuk memberangkatkannya. Saat semester 3, ia mendapat beasiswa unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Impian, Pemberi Tujuan Hidup Read More »