Narasumber: Intan Yulianti Girimadya
“Memilih teman untuk bergaul juga mempengaruhi kesukseaan dalam menabung.”
Kisah inspiratif datang dari Intan Yulianti Girimadya. Perempuan berusia 21 tahun ini menggunakan biaya sendiri alias uang hasil tabungannya untuk pergi ke luar negeri loh. “Untuk traveling aku sisihin dari uang jajan bulanan yang di kirim orang tua,” katanya. Ia pun menceritakan bagaimana tips menabung agar dapat mengikuti program ke luar negeri. “Pertama aku harus tetapkan dulu mau perginya ke mana, terus hitung biaya yang diperluakan. Setelah itu, pertimbangkan dan tetapkan lama waktu untuk menabungnya. Nah kalau lebih dari 3 bulan, aku akan simpan di Reksadana Pasar Uang. Tapi kalau kurang dari 3 bulan cukup di rekening tabungan aja.” Kenapa di Reksadana Pasar Uang? Karena profitnya lebih menguntungkan dibandingkan dengan deposito. Selain itu harganya juga lebih stabil dibandingkan dengan produk yang lainnya.
Di sisi lain, dengan menabung biasanya ada pengeluaran yang harus di irit karena harus selalu ada yang dikorbankan. Sebenarnya, ini tergantung manajemen keuangan, kalau diprioritaskan pasti bisa. “Kalau aku yang dikorbankan hangout bareng teman, jadi yang biasanya pergi nongkrong bareng teman 2 atau 3 kali seminggu jadi dikurangin atau bahkan ngga pergi sama sekali. Terus nonton di bioskop ditiadakan dulu, gantinya yah nonton lewat indoxxi, dulu pas masih ada. Nah kalo untuk makan, tergantung kita mau nyisihin uang jajan untuk di tabung berapa banyak, tapi biasanya uang makan akan tergantung juga sih. Nah kalo aku lagi nabung yang harus mengganggu uang makan biasanya stop gofood dulu, lebih milih masak sendiri aja. Justru kalau masak sendiri makanannya jadi lebih sehat, aku sendiri sih jarang makan mie kecuali kalau mau doang,” ceritanya.
Intan menambahkan, “tipsnya harus kuat mental kalau di ajak jalan sama teman. Ini awalnya agak susah apalagi kalau temannya banyak anak hits, jadi memilih teman untuk bergaul juga mempengaruhi kesukseaan dalam menabung.”
Gadis kelahiran Kalimantan Timur ini mengaku termotivasi mengikuti Comparative Study 2020 karena awalnya ia berniat solo traveling ke Thailand sendiri, namun tidak diizinkan oleh Ibunda tercinta. “Terus aku ajak teman, tapi mereka ngga mau kalau kita pergi mandiri. Mereka mau kalau kita ikut program gitu, kebetulan temanku ada kasih informasi tentang Studback jadi kita gabung sama program ini. Nah kenapa milih Studback, karena biayanya terjangkau, ada seminar dan ke kampus-kampus,” ujarnya.
Sambil bercanda, Intan mengaku kalau sebenarnya ia juga termasuk kaum rebahan. Tapi ia merasa dengan pergi ke luar negeri itu membantu banyak dalam pengembangan diri. Salah satunya jadi bisa “melihat sesuatu” dari berbagai macam sudut pandang. Itu yang membuat kita lebih open minded. Selain itu, dengan pergi ke banyak tempat kita bisa lebih tajam menemukan opportunity terhadap sesuatu yang ingin kita geluti. “Aku pingin buat bisnis sendiri, jadi ketika aku masih merancang model bisnis yang ingin aku buat, pergi keluar negeri memberikan banyak insight untuk ide bisnisnya. Jadi lebih kreatif dan inovatif gitu,” imbuhnya.
Kesan yang diberikan setelah mengikuti program Comparative Study, “Awalnya aku ngga ekspek banyak, karena belum pernah ikut rombongan kaya gini. Tapi ternyata dengan ikut program kaya gini bisa nambah teman baru, wawasan baru dari teman tersebut, terus juga belajar sabar. Apalagi kan aku biasanya pergi traveling mandiri yah, jadi suka-suka aku gitu mau keluar hotel jam berapa. Nah tapi karena ini kita bareng sama banyak orang jadi kita harus memikirkan orang lain juga. Intinya sih jiwa sosialku terasah banget dengan ikut program ini,” tegas mahasiswa Institut Pertanian Bogor ini.