Narasumber : Balqis Vania Gitta
Masih muda, aktif, dan inspiratif, dialah Balqis Vania Gitta. Ia merupakan siswa SMAN 2 Bandar Lampung yang mengikuti kegiatan Comparative Study pada Januari 2020 lalu. Motivasi mengikuti kegiatan tersebut karena ia memang tertarik dengan seminar-seminar motivasi yang mengajarkan cara untuk berbisnis dan sukses di usia muda. “Aku juga di sana banyak ketemu sama kakak-kakak mahasiswa dari berbagai universitas ternama di Indonesia, contohnya kakak mahasiswa UI, UGM, ITB, dan lain-lain, jadi aku juga banyak dapet ilmu yang benar-benar bermanfaat dari mereka dan sebenernya kepingin tau juga lebih banyak tentang beasiswa kuliah S1 di luar negeri,” jelasnya.
Ia mengaku mengetahui informasi adanya program ini dari teman yang membagikannya di grup Whatsapp. Awalnya ia mengikuti program fully funded, dan masuk Top 100, jadi ia mendapat keringanan harga 500 ribu. “Lumayan diskon 500 ribu, makanya aku ambil programnya karena itu termasuk murah biaya segitu tapi kita juga dapat ilmu yang bermanfaat. Jadi dengan biaya lumayan murah kita banyak dapat ilmu dan pengalaman,” ungkapnya.
Remaja berusia 16 tahun ini menceritakan perjuangannya mengikuti program Comparative Study. “Perjuangannya lebih ke ngelatih kemandirian aku banget, karena di situ aku pertama kali keluar negeri sendiri tanpa di dampingi orang tua, bahkan aku naik pesawat dari Lampung ke Jakarta pun sendiri dan itu benar-benar first time buat solo traveling. Dan disana benar-benar ngelatih aku juga gimana untuk bersosialisasi sama orang lain dengan lebih baik karena mereka rata-rata yang ikut Comparative Study itu sama rombongan teman-teman mereka dari daerah masing-masing dan di situ perjuangan aku buat lebih bisa interaktif sama kakak-kakak di sana biar aku bisa gabung dan ikut berteman sama semuanya, berkesan banget intinya,” ceritanya.
Bilqis mengungkapkan, manfaat yang ia dapat dari program Comparative Study banyak sekali. “Aku jadi lebih mandiri, terus aku juga jadi lebih percaya diri karena disana kita dapet seminar-seminar motivasi yang bikin kita lebih yakin sama diri kita sendiri, dan aku juga benar-benar belajar banyak hal, contohnya kaya tips-tips bagaimana cara kita untuk sukses sejak dini, dan juga how to be more productive for our future,” tambahnya.
Menurut Balqis, sangat dianjurkan untuk ikut program-program internasional seperti ini sejak SMA, karena SMA merupakan masa-masa kita untuk merencanakan pendidikan kedepannya, dan berguna juga untuk mencari info beasiswa kuliah di luar negeri, jadi lebih bisa mengatur langkah pendidikan selanjutnya dengan lebih terstruktur dan mantap.
Pesan Balqis untuk anak-anak muda yang masih menjadi “Kaum Rebahan” agar lebih produktif mengikuti program keluar negeri adalah coba untuk lebih peduli dengan diri sendiri dan mulai menyusun rencana pendidikan di masa depan karena semakin hari persaingan di dunia pendidikan akan terus meningkat, jadi kalau kalian bahkan belum produktif dari sekarang, bagaimana kalian akan menghadapi pertarungan pendidikan di masa depan? Intinya harus punya niat dalam diri.
Ia juga menambahkan tips untuk anak-anak yang masih ragu ikut program ke luar negeri. “Tips dari aku buat teman-teman di sana yang masih ragu untuk ikut program ke luar negeri, coba deh kalian pikirin baik-baik manfaatnya banyak dan segi positifnya juga banyak, kita jadi bisa lebih paham dengan melihat langsung ke negara tersebut bagaimana sistem pembelajaran mereka dan kondisi lingkungan di sana jadi buat kita lebih mantap menentukan pilihan untuk kita kalau emang mau kuliah atau incer beasiswa luar negeri memang kita harus disiplin dan mandiri karena segala sesuatu kita kerjain dan atasin sendiri,” jelasnya.
“Malah aku kepingin ikut lagi kalau ada program yang ke Korea Selatan oleh Global Youth Action,” tutup siswa yang aktif OSIS dan Bina Vocalia di sekolahnya ini.