Narasumber: Saiful Ghozi
Cerita inspiratif berikut datang dari Ghozi, mahasiswa aktif di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Mahasiswa Sastra Inggris ini ingin mengikuti program Comparative Study dari semester 2. Namun pada saat itu, orang tua tidak punya dana untuk memberangkatkannya. Saat semester 3, ia mendapat beasiswa unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). “Saya tabung dan berhasil berangkat di semester akhir yaitu semester 8, jadi impian saya mengikuti Comparative Study tiga negara ini semenjak mahasiswa baru namun baru bisa terealisasi semester 8 berkat bantuan menabung dari beasiswa unggulan,” ungkapnya.
Ghozi melanjutkan kalau motivasi terbesarnya adalah rasa jangan menyerah atas impian, impian yang memberi tujuan hidup. Sukses bukan kunci kebahagiaan, kebahagiaanlah kunci sukses. Mimpi terbesarnya adalah keluar negeri dan ia bahagia bisa mengikuti Comparative Study 3 negara dari Global Youth Action.
Ia juga mengungkapkan suka duka saat mengikuti program Comparative Study kemarin. “Lebih banyak sukanya sih tapi kalau dukanya saya mengikuti acara tersebut adalah pada saat saya mendaftar dan teman yang mengajak saya ternyata tidak jadi mendaftar, kecewa sih iya tapi disinilah letak sukanya, saya justru harus lebih bersusah payah mencari teman disana dan alhasil semakin banyaklah teman-teman saya ketika mengikuti kegiatan tersebut, bukan hanya teman melainkan keluarga. Saya juga bisa belajar dan mengamati bagaimana bisnis-bisnis yang ada di 3 negara tersebut karena saya bercita-cita menjadi pebisnis muda muslim sukses,” ceritanya.
Banyak prestasi yang diraihnya, selain aktif sebagai Ketua Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan, ia juga pernah menjabat sebagai wakil sekretaris pada periode pertama kepengurusan. Ghozi juga pernah menjadi Ketua Komisi bidang Organisasi Senat Mahasiswa Fakultas Humaniora UIN Malang, kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sampai sekarang.
Saat mengikuti Comparative Study, ia menemukan banyak relasi dan tentunya pengalaman. Maka dari itu, ia mengajak anak muda sekarang khususnya yang masih menjadi “kaum rebahan” agar lebih produktif lagi khusunya dalam mengikuti program ke luar negeri. “Jangan berhenti berusaha dan carilah tujuan hidupmu, ketika kamu bingung mau kemana, kamu masih punya tujuan.” Itu adalah pesan dari Ibunda tercinta yang selalu ia ingat. “Ibuku selalu menganalogikan dengan kendaraan, ketika kita tau kemana arah kendaraan tersebut melaju, entah itu nanti lewat jalan tol, jalan raya, atau jalan berlubang, kamu pasti akan sampai pada saatnya ketika kamu mau berusaha untuk mencapai tujuanmu,” tegasnya.