Sebelumnya, Global Youth Action telah sukses melaksanakan dua kali Program Fully Funded Comparative Study ke tiga negara yaitu Malaysia, Singapore, dan Thailand, Batch 1 memberangkatkan 3 peserta Fully Funded dan Batch 2 memberangkatkan 4 peserta Fully Funded. Selain itu, Global Youth Action telah menyelesaikan seleksi Program Fully Funded Youth Innovation Forum yang akan kami laksanakan di Jepang. Saat ini, Global Youth Action membuka kesempatan baru untuk lebih menambah pengalaman dan wawasan khususnya pengetahuan tentang pendidikan melalui Youth Exchange Program: South Korea.
Dan pada 10 Oktober 2020 lalu, Global Youth Action telah mengumumkan pemenang fully funded Youth Exchange Program (YEP) South Korea. Salah satunya adalah Ainun Nisa Fitri. Ia berhasil mendapat peringkat pertama dari penilaian dewan juri.
Mahasiswa yang akrab disapa Nisa ini, mengaku kaget dan senang ketika tahu bahwa ia menjadi salah satu peserta yang mendapat Fully Funded YEP. “Kaget dan senang, kaget karena pas interview sempet nggak bisa jawab pertanyaan gitu soalnya. Senang (tentu saja) karena aku tuh pengen banget ngerasain conference di luar negeri, dan yang bikin lebih bahagia lagi ini dapetnya ke Korea Selatan yang merupakan negara yang pengen banget aku kunjungi,” ungkapnya.
Ia menceritakan alasannya tertarik dengan Korea. Yang pertama, ia memang suka musik dan drama Korea. Dari situlah, ia sering mencari tahu seperti apa negeri ginseng tersebut. “Nah, dari situ saya ngeliat Korea tuh negara yang cantik dari segi tata kota sama tempat-tempat wisatanya. Saya jadi pengen ke sana untuk liat sendiri.” Dan yang kedua, ia tertarik dengan SKY University. “Karena itu kan kampus top tuh, nah saya pengen ngerasain dateng ke sana dan lihat secara langsung gimana sih sistem di sana sampai bisa jadi top university.” tambahnya.
Selain menyelesaikan kuliah, mahasiswa semester 8 di Universitas Indonesia ini sedang sibuk magang. Ia memberikan tips kepada generasi muda saat ini agar bisa menjadi Sumber Daya Manusia yang unggul, yang mampu bersaing di era global. “Yang pertama, perkaya pengalaman non akademis untuk mengasah soft skills. Melalui pengalaman non akademis lah yang akan membentuk karakter dan pribadi kamu. Kedua, give your best in everything you do untuk mendapatkan hasil yang maksimal, karena hasil yang baik berasal dari usaha yang keras. Ketiga, follow your passion. Lakukan sesuatu karena kamu memang punya minat di sana, bukan karena suruhan orang lain, apalagi mengikuti tren. Keempat, banyaklah belajar dari orang lain, terutama mereka yang sudah berpengalaman,” katanya.
Sesuai tujuan YEP, Sustainable Development Goals (SDGs) point keempat Quality Education: Memberikan wadah bagi pemuda Indonesia untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem pendidikan di Korea Selatan dan mengimplementasikan ide yang berkaitan dengan SDGs point keempat tersebut dengan mengikuti kegiatan “How Education System and Culture in South Korea” dan Traditional Cooking Experience in a Korean-Style House in Seoul.
Bagi mahasiswa Akuntansi ini, mimpi besar yang belum terwujud adalah ia ingin melanjutkan studynya ke jenjang S2, “pengen S2 sih, tapi kayaknya kerja dulu,” tutupnya.