Melalui Lomba Cerdas Cermat (LCC), yang usai dilaksanakan ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang wawasan Indonesia. Adanya perlombaan ini generasi muda yang mengikuti kegiatan ini bisa lebih antusias untuk mengenal dan memahami Indonesia melalui lomba ini. Salah satunya juara 4 kita, Nisrina Fauziyah Fahrudin. “Mengikuti LCC yang diselenggarakan oleh Global Youth Action (GYA) merupakan sebuah pengalaman yang tak ternilai harganya dimana saya dapat bertemu dengan generasi muda hebat yang lain, lomba ini bukan hanya berkaca pada kemenangan dan kekalahan, tetapi seberapa pedulikah kita terhadap seluk beluk Indonesia,” kata mahasiswa asal Trenggalek ini.
Ia tidak menyangka akan menjadi pemenangnya, karena materinya luas dan rinci sekali. “Waktu lihat temen-temen yang lain, keliatan jago-jago. Awalnya udah ngerasa insecure bakal bawa tangan kosong. Apalagi waktu sesi rebutan, selalu keduluan sama yang lain. Tapi Alhamdulillah dapet kesempatan jawab juga akhirnya, walau pas dipanggil sebenernya kaget juga bisa jadi yang pertama mencet,” ceritanya.
Ia mengaku belajar terlebih dahulu sebelum mengikuti perlombaan. “Seperti yang udah aku sebutin sebelumnya, materinya itu bener-bener mencakup semua aspek, jadi pengetahuanku nggak sanggup kalo nggak belajar dulu. Ngebut juga sih sebenernya kemarin, cuma dalam 2 mingguan udah harus menguasai semua materi. Dari proses belajar itulah aku sadar kalo masih banyak yang belum aku tahu soal Indonesia. Seru banget bisa mempelajari budaya tiap daerah, apalagi kalo udah masuk materi lagu daerah, bisa belajar sambil nyanyi,” ungkap mahasiswa Universitas Airlangga ini.
Nisrina mengungkapkan kendalanya saat grand final. “Zoom sering error sama nge-lag gitu, mungkin karena antusiasme temen-temen yang lain juga jadi berat di aplikasi, jadi kurang kelihatan siapa yang duluan mencet, terus waktu mau unmute juga ada jeda,” jelasnya.
Mahasiswa semester 3 ini memberikan tips agar kita lebih mengenal Indonesia. “Layaknya manusia, pasti kita selalu mendahulukan kepentingan diri sendiri daripada orang lain. Sama seperti negeri kita Indonesia, sebelum mempelajari budaya negeri lain sudah sepatutnya untuk mengenal dengan baik tanah kelahiran tersebut, karena yang membentuk kita menjadi insan yang seperti sekarang ini tak lain berkat bantuan lingkungan juga. Dengan mengingat perjuangan para pahlawan di masa lalu, secara tidak langsung akan menumbuhkan rasa bangga dan ketidakinginan untuk merusak hasil perjuangan yang telah diberikan. Banyak dari Indonesia yang bisa dibanggakan. Beberapa hal yang mungkin membuat kamu kurang suka, sebenarnya terjadi juga di negara lain. Bule aja nganggep negeri kita indah, masa kamu enggak? Memunculkan trend-trend baru dengan kolaborasi budaya dan lomba-lomba seperti ini merupakan langkah terbaik untuk mengenalkan Indonesia kepada generasi muda.”
“Kegiatan seperti ini merupakan langkah awal bagi kita sebelum melakukan aksi-aksi lain demi kemajuan Indonesa, namun keberhasilan ini tidak membuat saya cepat berpuas diri, masih banyak peluang lain yang harus tetap dikejar selama saya masih bisa berkontribusi untuk bangsa dan negara. Marilah menjadi pionir kebangkitan bangsa dan turut andil dalam pembangunan nasional. Sukses selalu untuk GYA dan kebudayaan Indonesia,” tutup mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya ini.