Narasumber: R. Moh. Nanda Bagas Ananta Malta
Peserta yang lolos ke TOP4 Fully Funded Batch II Comparative Study 2020 selanjutnya adalah R. Moh. Nanda Bagas Ananta Malta, atau yang lebih akrab di sapa Bagas. Motivasi utama mengikuti program ini adalah karena sangat tertarik dengan programnya, yang nantinya bisa bermanfaat bagi orang banyak. “Dengan mengikuti program ini, kita akan dapat banyak pembelajaran, pengalaman serta menambah relasi sehingga semua yang akan di dapat dari program ini akan saya sebarkan pertama kepada orang terdekat seperti keluarga, kemudian meluas hingga ke orang-orang di sekitar saya, karna menjadi orang harus bisa bermanfaat bagi orang banyak,” katanya.
Mahasiswa Universitas Wiraraja ini menceritakan proses seleksinya luar biasa sekali, karena info yang ia dapat yaitu dari belasan ribu peserta di seleksi menjadi 20 besar. “Saya merasa sangat beruntung dan bersyukur bisa lolos ke-20 besar dan melakukan seleksi tahap 2 yaitu wawancara, dan luar biasa sekali bisa bertemu dengan juri yang hebat-hebat dengan pertanyaan yang wow dan pertanyaan yang bikin saya bingung untuk menjawab waktu itu tapi alhamdulillah Allah kasih saya kemudahan dan bisa lolos ke 4 besar di peringkat ke 2,” sambungnya.
Bagas menjelaskan bahwa ia mengetahui program ini dari lihat-lihat di postingan Instagram dan tertarik untuk daftar setelah baca panduan dan esainya. Waktu itu belum bayar pendaftarannya, sampai hari terakhir kira-kira jam 7 malam di telepon sama pihak panitia, diingatkan untuk membayar terakhir pukul 23.59 wib dan waktu itu ia sedang di bus, perjalanan ke kabupaten sebelah, akhirnya setelah sampai di Sumenep saya langsung ke ATM dan bayar pendaftaran, setelah itu mengerjakan esainya dan keesokan harinya langsung submit.
Mahasiswa Teknik Sipil ini sempat merasa ragu dan tidak menyangka karena dari 20 besar yang terpilih adalah orang-orang pintar dan hebat apalagi dari kampus yang terkenal. Sedangkan dirinya dari kampus kecil, namun itu semua tidak menyurutkan semangatnya untuk terus semangat dan berusaha, karena setiap ia merasa menyerah dan putus asa, ia langsung mengingat wajah kedua orang tua yang sudah memberikan yang terbaik dan sebanyak apapun yang ia berikan tidak mungkin akan memenuhi dari apa yang telah kedua orang tua berikan, itu sebagai penyemangatnya juga untuk berjuang. “Program ini sangat penting karena dapat mengembangkan jiwa interpreneurship kita, dan juga beberapa kegiatan yang positif bagi pemuda Indonesia, yang saat ini bisa kita lihat tidak sedikit pemuda yang acuh tak acuh melihat keadanaan negara ini, jika bukan kita lalu siapa lagi yang akan mengisi kemerdekaan negara ini dengan prestasi-prestasi yang membanggakan,” tutup mahasiswa semester 8 ini.